Pesan-Pesan Rahasia
Oleh: M. Fahmi
~Tidak untuk dipercaya. Bukan nasihat. Cuma endapan proses belajar. Bisa jadi benar. Bisa jadi salah. Wallahu a'lam.~
Pesan rahasia pertama: Sebuah pencarian merupakan proses yang tak ada habis-habisnya. Apalagi pencarian sebuah hakikat, sebuah kemurnian, dan sebuah cinta. Begitulah manusia pencari, bersunyi-sunyi dan terasing dari sekitarnya karena realita telah menjauhkannya dari inti pencarian itu; sebuah kebenaran.
Kebenaran yang adanya ibarat kekasih yang dirindui. Pada puncak kesunyian itulah, rindu pada kebanaran terpuaskan. Sementara cinta merupakan bahasa universal yang usianya lebih tua dari umat manusia, lebih purba dari gurun, sebuah bahasa yang hanya bisa dipahami oleh setiap manusia di muka bumi ini dengan hati merdeka; juga sesuatu paling mulia yang menjadi bagian terpenting dalam kehidupan manusia itu sendiri. Sepahit apa pun perjalanan cinta, di sana akan tetap ditemukan isyarat keindahan dari bahasa yang universal itu. Sebab, hanya dengan bahasa universal itulah yang akan mengantarkan manusia sampai pada inti kesadaran dan hikmah. Lalu, adakah manusia yang benar-benar manusia di antara bermiliar manusia di muka bumi ini? Adakah tempat yang benar-benar menjanjikan ketenangan dan kedamaian di setiap sudut kehidupan?
Pesan rahasia kedua: Untuk sampai pada puncak kearifan dan kebijaksanaan tidaklah selamanya seseorang harus menempuh perjalanan yang terjal lagi mendaki. Adakalanya ia harus menikung dan turun sebelum akhirnya naik kembali. Begitulah tangga alam mengajarkan kepada kita dalam meraih suatu tujuan. Karena itu, tidak selamanya hidup ini harus dihadapi dengan ketegangan yang kadang justru dapat mengurangi substansi dari nilai sebuah kebenaran, tapi sesekali hidup juga perlu diisi dengan humor-humor yang menyegarkan agar tujuan suci itu tercapai dan perjalanan ke arahnya tetap terjaga. Mengapa demikian? Sebab, kesucian tanpa humor sifatnya meragukan. Serius memang suatu keharusan tapi terkadang hiburan juga penting. Dengan humor manusia bisa melupakan kegetiran sejenak sebelum akhirnya kembali dalam kesejatian.
Pesan rahasia ketiga: Apakah hati akan beku jika tertawa? Ah, tidak betul itu, Kawan. Tertawa malah bikin awet muda. Tertawa juga bikin sehat jiwa, karena tawa dapat melepaskan dan mengendurkan syaraf-syaraf manusia dari ketegangan dan dari beratnya beban hidup. Tertawalah secukupnya dalam kewajaran. Tapi jangan tertawa sendirian tanpa sebab kalau tak ingin disebut orang tak waras, kecuali kalau sedang latihan drama atau memang sudah berada di rumah sakit jiwa. Hati akan beku kalau dimasukkan ke dalam kulkas.
Pesan rahasia keempat: Mengapa sekarang orang yang benar malah dianggap sebagai orang tak waras? Atau jangan-jangan mereka yang menganggap itulah yang sedang stress, gila, dan berpenyakit jiwa! Tapi percayalah, satu-satunya orang tak waras di tengah-tengah orang yang “gila” di zaman ini sesungguhnya dialah satu-satunya orang yang masih menjaga kewarasannya. Gila adalah satu cara agar seseorang tak lagi mementingkan diri. Dan justru dengan gila pula, seseorang tak perlu lagi merasa untuk sakit hati.
Pesan rahasia kelima: Kita selalu rindu untuk kembali ke asal mula; terbang di keluasan Alam Semesta, menuju puncak yang paling tinggi, mendekati Dzat yang sebetulnya paling dekat dengan diri manusia. Orang yang pernah masuk dalam dimensi seperti ini, akan selalu rindu untuk kembali. Tahukah kau, mengapa kaki kita masih menginjak bumi? Karena sayap kita cuma jiwa.
Pesan rahasia keenam: Orang alim itu tidak sempurna imannya apabila belum menghadapi empat cobaan: dimusuhi oleh musuh; dicela oleh teman-teman dekatnya; dicacat oleh orang-orang bodoh; dan dihasud oleh ulama’ (Imam Abu Al-Hasan Asy-Syadzili).
Pesan rahasia ketujuh: Harapan seseorang dengan kekasihnya hanyalah bertemu. Tak meminta apa-apa, kecuali hanya bertemu. Hatinya merasa terpotong-potong karena sakitnya berpisah dengan kekasih (Allah).
Pesan rahasia kedelapan: Allah itu selalu mendampingi setiap orang yang mengembara dan orang yang selalu sendiri untuk mengingat-Nya. Seorang pengembara berkata, “Ilahi, mengapa orang-orang tak lagi mengingat-Mu? Sungguh, Engkau adalah ganti dari segala sesuatu yang hilang dariku.”
Pesan rahasia kesembilan: Makna keindahan itu sangatlah luas, Kawan. Ada keindahan estetika, keindahan etika, keindahan rasa, keindahan bentuk, dan lain sebagainya. Dari semua itu, di muka bumi ini tidak ada keindahan yang benar-benar mutlak, sebab keindahan itu memang tidak memiliki titik batas. Hanya Allahlah yang menguasai kemutlakan itu. Pastikan bahwa hadirnya “keindahan” itu tidak perlu menunggu hari esok tiba, melainkan dapat kita ciptakan dan kita capai dalam detik ini juga dengan sebuah keyakinan! Orang yang berani berkata “pasti” berarti ia telah menggenggam kekayaan tertinggi, yaitu keyakinan. Dengan bekal keyakinanlah manusia akan sampai pada puncak keindahan itu.
Pesan rahasia kesepuluh: Dari manakah awal mula adanya air itu? Ke mana perjalanan akhir dari air? Dari mana awal mula lahirnya angin? Ke mana akhir dari pengembaraan angin? Dari mana awal mula terciptanya api itu? Ke manakah hilangnya panas yang membakar? Dan tanah, meski manusia sering memandang dengan sebelah mata, namun dalam diam ia selalu memamah segala yang ada sekaligus memberi kehidupan pada bumi yang dipijak manusia. Tanah merupakan pemersatu sekaligus sahabat setia air, angin, dan api yang tak terpisah untuk selamanya. Mungkin sebab itu pulalah, mengapa manusia tercipta dari tanah. Tanah akan kembali ke tanah, ruh ke ruh. Lalu ke mana perginya air, angin, dan api?
Pesan rahasia kesebelas: Harapan merupakan sesuatu yang disertai dengan perbuatan. Jika tidak, maka ia hanyalah angan-angan belaka (Syaikh Ibnu Athoillah As-Sakandary).
Pesan rahasia keduabelas: Seseorang yang menempuh jalan untuk menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan jalannya menuju surga (HR. At-Turmudzi dari Abu Hurairah, R.A).
Pesan rahasia ketigabelas: Kesungguhan dan ketekunan seseorang akan dapat mendekatkan segala sesuatu yang jauh. Dan dengan ketekunan itu juga dapat membuka segala pintu kebodohan yang tertutup (Imam Asy-Syafi’i).
Pesan rahasia keempatbelas: Saat Nabi Muhammad wafat, datanglah malaikat Jibril dan berkata, “Ibadah yang dilakukan karena takut akan api neraka dinilai setara dengan perak. Ibadah yang dilakukan karena keinginan untuk masuk surga dinilai setara dengan emas. Ibadah yang dilakukan karena kecintaan kepada Allah semata dinilai setara dengan permata atau intan. Sementara permata atau intan merupakan sesuatu yang bernilai paling tinggi.
Pesan rahasia kelimabelas: Seseorang yang memakan makanan yang haram maka hatinya akan petang dan ibadahnya ditolak selama empat puluh hari.
Pesan rahasia keenambelas: Kesibukan melakukan sesuatu yang tidak menjadi tujuan hakiki berarti berpaling dari sesuatu yang menjadi tujuan.
Pesan rahasia ketujuhbelas: Kelezatan rohani jauh lebih tinggi tingkatannya daripada kenikmatan duniawi.
Pesan rahasia kedelapanbelas: Ilmu itu laksana binatang buruan, sementara tulisan laksana talinya. Maka ikatlah binatang (ilmu) itu dengan tali yang kuat.
Pesan rahasia kesembilanbelas: Kebahagiaan bagi binatang adalah apabila ia mendapatkan makanan, minuman, dan tidur yang puas.
Pesan rahasia keduapuluh: Orang yang mampu menahan hawa nafsu dan kedagingannya akan mendapatkan imbalan berupa kedekatan dengan Allah.
Pesan rahasia keduapuluh satu: Orang cerdas itu adalah orang yang mampu menaklukkan nafsunya dan beramal untuk kehidupan setelah kematian.
Pesan rahasia keduapuluh dua: Ilahi, sungguh buta mata hati yang tak dapat melihat pengawasanMu dan sungguh rugi seorang hamba yang tak dapat bagian dari rasa cintaMu (Ibnu Athoillah).
Pesan rahasia keduapuluh tiga: Allah selalu bersamaku, Allah selalu menyaksikanku, Allah selalu mengawasiku.
Malang, Juni 2015