Ku Tolak Cintamu, Bukan Karena Ku Tak Mencintaimu
Oleh: M. Fahmi
cintaku
tahukah engkau mengapa akhirnya harus ku katakan semua ini padamu?
ketahuilah, Tuhan yang dulu engkau agung-agungkan itu
yang dulu kau puja, kau sebut namaNya
hingga bibirmu kelu lewat dzikir sepimu
kini telah terkubur di lembah-lembah mesum
cahayaNya berkarat tenggelam dalam minum-minuman laknat
suaraNya terjepit di antara ingar bingar musik jalanan
sabdaNya pun tak laku lagi dijual di rumah-rumah ibadah
bahkan di pasar loak!
Tuhan telah kau sulap menjadi buah-buah khuldi baruyang siap engkau petik seenaknya, engkau isap, engkau makan, dan engkau campakkan sisanya ke air comberan
Tuhan sudah lama mati terbunuh
engkaulah yang membunuhNya lewat janin-janin tak berdosa, hasil hubungan gelap dengan pacarmu
Tuhan sudah lama mati kelaparan lewat derita orang-orang miskin yang tak kau hiraukan lagi tangisnya
Tuhan telah lama pergi karena kau telah membuatNya cemburu, lewat laku maksiat yang setiap saat kau lakukan
Tuhan telah lama tak ada karena kau tak pernah menganggapNya ada
Tuhan telah lama menghilang karena kau tak lagi membutuhkanNya
Tuhan telah engkau siksa, engkaulah yang memenggal leherNya, kau cincang tubuhNya lewat amuk massa yang mengobarkan nafsu amarah
Tuhan telah engkau injak-injak lewat kekuasaaan angkara murka
Tuhan telah kau tipu lewat omong kosongmu yang tak pernah kau kerjakan
Tuhan telah engkau potong lidahNya, kau bungkam suara kebenaranNya
kemudian Tuhan engkau jadikan barang mainan anak-anak yang terpajang di etalase-etalase toko di sepanjang jalan
dan kini, kau bebas menuhankan apa saja yang engkau sukatermasuk nafsu syahwat dan hawa kedaginganamu!
cintaku
tahukah engkau mengapa akhirnya harus ku katakan semua ini padamu?
sebab, kini aku bukan lagi pribadi yang harus bisa menerima, juga menolak
karena cinta yang seperti itu mungkin hari ini sudah tak ada
orang-orang telah lupa, dan mungkin tak lagi mengingatnya lagi
apakah kau tak juga mengingatnya?
apakah kau tak juga merindukannya?
cintaku
ketahuilah
cinta sudah lama mati bersama matinya hati nurani
cinta sudah lama menghilang bersama menghilangnya kesadaran
maka kutinggalkan nafsu dalam keyakinan hati
percayalah, justru aku sangat mencintaimuitulah sebabnya, kutolak cintamu bukan karena ku tak mencintaimu
Di penghujung tahun, Tuban, 28 Desember 2012
M. Fahmi