Menyentuh Langit Cinta-Mu
Oleh: M. Fahmi
seberapa tajam cadas yang hendak merobekku
di sini, waktu menjadi jurang
tempat menampung segala asa berpintalan sebelum akhirnya pecah dalam darah
aku ingin pulang
aku ingin pulang pada asap yang mengalir dari rindu-Mu Allah
membiarkan angin menjemputku dan cahaya mendekapku yang akan segera kembali menyala saat langit cinta-Mu berhasil kusentuh dengan jemari air mata
mungkin juga guntur akan segera tumbuh pada lipatan doa yang membias dari ketinggian harapku
namun, saipa kini yang berani mengganti kerinduanku pada serak nafas-Mu yang Kau kirim jauh sebelum aku lahir dari garba ibu?
kunyalakan lilin pada sela-sela tulang rusukku
membiarkan seluruh darah daging mendidih mematangkan rindu, cinta, dan air mata lewat doa yang bergelantungan di ranting-ranting malam panjangku
sujudku barangkali hanya sebatas diam
menampung keluh kesah yang Kau kirim dalam selembar rindu yang jadzab oleh jumpa paling jeram
Jombang, 24 April 2012
Al-Faqir ilallah