Ada,



Ada,

Ada, orang-orang yang ingin berkuasa, dengan menikam yang lain, tapi dirinya sendiri yang terbunuh

Ada, orang-orang yang ingin viral, dengan mengunggah adegan konyol dan juga hoaks, tapi sama sekali tidak lucu

Ada, orang-orang yang ingin banyak penggemar, dengan mengupload foto-foto centil, tapi ia menjadi sibuk dengan "aku"nya

Ada, orang-orang yang ingin disebut aktivis, dengan sikap kritis dan idealis, tapi ia sendiri yang menanggung malu

Ada, orang-orang yang ingin dianggap penyair, dengan berpuisi di jalan-jalan, tapi jiwanya sendiri masih sakit

Ada, orang-orang yang ingin disebut budayawan, dengan menggunakan pakaian dan aksesoris yang nyentrik, tapi ia masih gila pengakuan

Ada, orang-orang yang ingin mendapatkan uang, dengan mengorbankan martabat dan harga diri

Ada, orang-orang yang ingin dipanggil profesor, dengan sekolah setinggi mungkin, tapi menghitung jumlah sisa umurnya saja ia tak bisa

Ada, orang-orang yang ingin menasehati, dengan membuat status-status rohani, tapi pribadinya roh halus

Ada, orang-orang yang ingin meluruskan jalan, tapi ia sendiri yang berbelok-belok

Ada, orang-orang yang ingin membukakan mata, tapi ia sendiri yang kabur penglihatannya

Ada, orang-orang yang ingin mengikuti sunah, dengan menyalahkan yang lain dan menganggap diri paling suci, tapi bau busuknya sendiri yang tercium

Ada, orang-orang yang ingin dianggap saleh, dengan membalut tubuhnya dengan jubah ke mana saja ia pergi, tapi tidak seinchi pun kain yang dapat menutupi jiwanya yang rapuh

Ada, orang-orang yang ingin menutup aurat, dengan menggunakan berbagai jenis dan merk cadar

Ada, orang-orang yang ingin hijrah, tapi tak pernah lupa selfie dan diberitakan

Ada, orang-orang yang sangat luar biasa, tapi mungkin tidak bagi penduduk langit

Ada, orang-orang yang ingin sendiri, tapi ia tak pernah bisa menyelami makna kesunyian

Ada, orang-orang yang rindu, tapi hanya dalam hitungan waktu

Ada, orang-orang yang saling cinta, tapi hanya dalam status

Ada yang bilang, kalau status di media maya itu, sembilan puluh persen hanya citra

Ada, orang-orang yang benci, tapi sesungguhnya karena cinta

Ada, orang-orang yang berprasangka, tapi salah dalam kenyataannya

Ada.. ada.. ada.. manusia-manusia yang terlupa dengan niat dan tujuannya, dan akhirnya kehilangan arah

Semoga setiap niat kita tidak keliru, termasuk dalam menulis tulisan ini.. Hehe

Rengel, 07.10.18.