Oleh: M. Fahmi
Membumbungkan asap-asap hitam nan tebal
Sungguh, teramat sulit tuk menyibak
Kaburkan kebeningan cuaca
Keruhkan penglihatan diri
Pemikiran pun kadang berbeda
Manusia-manusia bergerak dinamis
Diterpa musim-cuaca tak tentu
Berjalan menelusuri jalan yang sulit kukenal
Melewati persimpangan demi persimpangan yang membingungkan
Menyusuri lorong demi lorong berasap
Sendiri, tanpa pelita
Kemandirian teruji
Aku kehabisan udara, aku terhempas
Bilakah bisa kupinta hujan? Agar kuredam gemuruh api
Bilakah bisa kupinta cahaya? Lalu menyimpannya
Agar terang segala semua
Bilakah bisa kutemukan pijakan kaki? Dan berjalan tenang di atasnya
Mengusik ketenangan hamba
Yang mencoba berlabuh
Ke dermaga impian
Angin kan menyibak asap
Hanya dengan kepekaan pikiran yang jernih lagi jeli
Hujan kan melenyapkan api
Hanya dengan ketajaman penglihatan
Cahaya kan mengusir segala keruh kabur
Hanya dengan kembali
Kutemukan pijakan kaki