Tampilkan postingan dengan label Quotes. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Quotes. Tampilkan semua postingan
Batas Tidur
Semua orang bisa memilih saat hendak istirahat tidur. Apakah ia ingin tidur di rumah, di pasar, di pondok, atau di tempat lainnya. Apakah ia ingin tidur terlentang, ke samping, tengkurap, atau bahkan dengan duduk. Semua posisi tidur bisa dipilih sebelum seseorang tertidur. Sekalipun ada hal-hal tak terduga, seperti ketika seseorang tidur dengan duduk bisa jadi sesudahnya tidak lagi duduk, namun jatuh terbaring. Tetapi yang pasti, tak seorang pun tahu, di menit dan detik ke berapa ketika ia tertidur.

Batas tidur, sebagaimana batas hidup dan mati. Bahwa setiap jiwa kelak pasti akan mati. Dan setiap orang bisa memilih, apakah ia ingin mati dalam keadaan baik, ataukah mati dalam keadaan tidak baik. Seseorang yang ingin mati dalam keadaan baik tentu harus mempersiapkannya dengan sebaik-baiknya setiap waktu. Sekalipun ada orang yang terlihat tidak baik, namun pada akhirnya ditakdirkan baik ketika ia mati. Dan begitu juga sebaliknya. Tetapi yang pasti, tak seorang pun tahu, di hari, jam, menit, dan detik kapan ia akan mati.

Maka, selagi ruh masih bersemayam di kandung badan, belum terlambat untuk senantiasa melakukan kebaikan-kebaikan di setiap hari.

Renungan menjelang tidur, 24.05.19.
Mukhammad Fahmi.

Perihal Warna-Warna
Setiap dari kita sedang belajar mencintai. Menemukan setiap warna kebaikan sepanjang yang kita pandang, yang bisa kita tanam dan merawatnya di pekarangan kalbu. Kita juga sedang belajar membuang kebencian. Menghapus gumpalan-gumpalan hitam yang menyesakkan dada. Lihat. Embun yang pergi diserap mentari, akan senantiasa mencintai daun. Sekalipun cuaca sudah tak lagi pagi. ~

Mei, 2019.
Mukhammad Fahmi.
Surat-Surat yang Tak Pernah Terkirim
Aku sedang membaca surat-surat yang telah lama kutulis, namun belum pernah kukirim sama sekali padamu. Sebab aku tak mengetahui. Di mana alamatmu sekarang. Lembaran-lembaran itu, akan dengan sukarela memeras seluruh kenanganku. Kuambil satu dari sekian surat-surat itu. Kubaca isinya dengan pelan. Pelan sekali.

"Maukah engkau duduk di sampingku lagi. Seperti saat itu. Akan kubuatkan kopi hangat kesukaanmu. Sambil menikmati matahari yang akan segera tenggelam. Dan kita akan bersama-sama. Menulis lagi."

Kubaca lagi surat demi surat itu. Sampai tak lagi tersisa. Hingga kudapati diriku, yang tiba-tiba kehilangan segenggam nafas. ~

Mei, 2019.
Mukhammad Fahmi.
Seperti apa Hidup itu Bagimu?
Hidup merupakan titipan Tuhan yang paling berharga. Telah kulihat wajah-Nya dengan pandangan nyata. Tuhan ternyata ada di dalam kehidupan. Kini, akupun mencintai hidup. Tujuan hidup adalah untuk mengerti siapa yang menciptakan kehidupan itu. Perjalanan seorang anak manusia paling panjang sesungguhnya tidaklah ke mana-mana, melainkan hanya menuju kepada dirinya sendiri. ~

Mei, 2019.
Mukhammad Fahmi.
Lelaki yang Sunyi
Saya menyukai hutan, hujan, juga senja dengan segala kesunyiannya. Saya tidak suka berada di tempat-tempat ramai dan bising yang hanya akan membuat saya tidak lagi bisa mendengar hal-hal yang sunyi. Dan sepertinya, hari-hari setelah ini akan menjadi hari yang lebih sunyi lagi bagi saya. Maafkan saya yang belum bisa melupakan. Semoga saya lebih tenang dengan kesunyian ini. Saya akan bernyanyi lebih panjang lagi dan akan tetap menunggu, di kesunyian ini. ~

Mukhammad Fahmi.
Hamba-Hamba Kesayangan Tuhan
Aku benar-benar terharu. Engkau seperti tak bisa menyembunyikan apa yang sebenarnya terjadi dalam dirimu. Aku mengerti. Kau tak perlu bersedih. Setiap manusia diciptakan dengan pemahaman dan penglihatan yang berbeda satu sama lain. Hanya mungkin, mereka tak memahami bahasamu, perihal peristiwa apa saja yang sudah kau tempuh. Semuanya sedang berproses, dan kita adalah bagian dari proses itu. Sedangkan semua bentuk kezaliman dan kemungkaran itu, semuanya kelak akan mengalami pembusukan, begitulah siklus alam berjalan. Yakinlah, sejarah tidak akan menghianati ruh hamba-hamba yang sejati. Kebenaran juga kelak akan muncul sebagai pemenang, meskipun datangnya kadang belakangan. Terima kasih, engkau sudah mau menjadi sahabat baikku selama ini. Semangat, Teman, jangan mau dikalahkan oleh diri sendiri. Jangan pernah berhenti untuk belajar setiap hari. Baca semua yang ditawarkan kehidupan. Pahami baik-baik setiap peristiwa. Lalu tulis dengan kalimat-kalimat yang indah..