Kembara Cintaku
Kembara Cintaku Oleh: M. Fahmi semua--yang saat ini hanya bisa diam--kelak akan bicara pada waktunya kelak semua akan bicara dan dibicarakan pada waktunya semua yang terlihat[....]
Kembara Cintaku Oleh: M. Fahmi semua--yang saat ini hanya bisa diam--kelak akan bicara pada waktunya kelak semua akan bicara dan dibicarakan pada waktunya semua yang terlihat[....]
Do'a Oleh: M. Fahmi Ilahi, jadikan aku manusia yang tegar laksana batu gunung yang tak lekang diterpa panas dan hujan jadikan aku manusia kuat seperti batu karang di pantai yang[....]
Aku Ingin Oleh: M. Fahmi aku ingin hadir apa adanya di dunia ini sebagaimana keberadaan air, angin, api, dan tanah yang ikhlas untuk apa mereka hadir aku ingin jalani hidup ini[....]
Bacalah Air Mataku Oleh: M. Fahmi Kekasih maaf sebelumnya, telah lancang menulis surat ini padaMu sebab aku tak tahu lagi harus bagaimana, selain menceritakan ini semua padaMu aku[....]
Pintu RahasiaMU Oleh: M. Fahmi aku telah mencariMU ternyata ENGKAU sangat dekat; tak lebih dari urat leherku KAU bukakan sedikit pintu rahasiaMU padaku, adakah aku masih juga[....]
PERNYATAAN (1) Oleh: M. Fahmi Kekasih, kugenggam erat-erat firmanMu kubawa berlari, berlari dan berlari.. betapa pun di sini aku selalu berharap Engkau masih setia menunggu di[....]
Aku dan Puisi-puisiku Oleh: M. Fahmi seberapa kuat kata yang hendak merobekku? pada belantara yang lebih luas, retorika zaman yang semakin ganas kebebasan logika pemikiran manusia[....]
Segenggam Asa Oleh: M. Fahmi yakin merayap ragu hitam-putih menyatu dengan waktu melalui sekat-sekat rimba mewujud abu-abu pagi bungkam seribu bahasa parade wajah-wajah penuh[....]
Menyentuh Langit Cinta-Mu Oleh: M. Fahmi seberapa tajam cadas yang hendak merobekku di sini, waktu menjadi jurang tempat menampung segala asa berpintalan sebelum akhirnya pecah[....]
Ku Tolak Cintamu, Bukan Karena Ku Tak Mencintaimu Oleh: M. Fahmi cintaku tahukah engkau mengapa akhirnya harus ku katakan semua ini padamu? ketahuilah, Tuhan yang dulu engkau[....]
Kegelapan hanyalah ketika taburan cahaya tak diterima.
Selagi ruh masih bersemayam di kandung badan, belum terlambat untuk senantiasa melakukan kebaikan-kebaikan dan memiliki kehidupan seperti yang engkau impikan.
Jika engkau menemukan kebenaran yang tertulis di sini, maka sudah pasti itu datangnya dari Allah. Tapi jika engkau menemukan kesalahan yang tertulis di sini, itu berarti karena kebodohan penulis.
Semoga semua yang tertulis di sini dapat berdenting dalam kehidupan dan berdenyut dalam peradaban!