Majalah Nusantara Edisi 05 (Terbit Februari 2016),

Silakan download. Berikut link-nya.


Cover Depan: Klik di sini.

Isi Majalah: Klik di sini.

Cover Belakang: Klik di sini.
Metamorfosa Koma Nusantara
Oleh: Bang Shmad

Reportase Lesehan Nusantara #03

So, we must go on!


Rencana awalnya, agenda Lesehan Nusantara #03 akan diadakan di bulan Syawwal, dengan pertimbangan sekalian menunggu selesainya pembuatan jaket almamater Koma Nusantara. Akan tetapi karena ada trouble di konveksinya (dengan alasan tukangnya mengalami “kecelakaan”), sehingga sampai deadlines yang disepakati, jaketnya belum mampu di selesaikan.

Tidak ingin terjebak dalam ketidakpastian, maka pengurus pusat Koma Nusantara pun 
menyepakati kebijakan sebagai berikut.

Rangkaian Lesehan Nusantara #03 dimulai di museum Majapahit. Sesuai dengan rencana, setelah berkeliling melihat-lihat bukti kebesaran Majapahit yang ada di museum, tepat pukul 10.00, keluarga Koma berkumpul di rest area untuk menjaring aspirasi anggota, sekaligus mengadakan reformasi kepengurusan Koma Nusantara cabang Tambakberas, yang akhirnya memilih saudara Fajar sebagai ketua Koma Nusantara cabang Tambakberas Masa Abdi 2015 – 2016.

Setelah istirahat, makan siang, sholat jum’at, dan ziarah di makam Syaikh Jumadil Kubro. Keluarga Koma Nusantara kemudian meluncur ke Candi Bajangratu untuk melanjutkan rangkaian acara berikutnya.

Nusantara Bajangratu. Karena banyaknya agenda yang harus dibahas, keluarga Koma Nusantara membagi dirinya dalam tiga forum kecil, yakni: Koma Pusat, Koma Tambakberas, dan redaksi Majalah Nusantara. Setelah berdiskusi sekitar satu jam, acara dilanjutkan dengan presentasi hasil diskusi forum kecil dalam forum bersama (gabungan tiga forum kecil), dan setelah proses saling memberi, meminta, dan menerima masukan. Akhirnya forum bersama menyepakati beberapa hal, di antaranya:

Akhirnya, adzan Ashar, mengingatkan kami untuk segera mengakhiri agenda Lesehan Nusantara #03, karena anggota keluarga Koma harus kembali ke medan juangnya masing–masing, agar proses koma tak hanya berhenti pada tahapan diskusi, dan mimpi. Akan tetapi  juga mewujud dalam aksi nyata, yang semata hanya untuk menjalankan titah dari-Nya. Amiin.

Segera melaksanakan agenda lesehan nusantara #03 tanpa menunggu jaket almamater Koma Nusantara jadi, mengingat agenda LS #03 ini telah tertunda hampir 3 bulan.

Lesehan nusantara #03 diadakan di Bumi majapahit (Trowulan), pada hari Jum’at tanggal 02 Oktober 2015.

Segera setelah pelaksanaan LS #03, akan mencari konveksi yang lain untuk mempercepat proses pembuatan jaket almamater Koma Nusantara.
Bumi Majapahit menjadi saksi.

  1. Mengawal proses metamorfosa Koma Nusantara, dari komunitas menjadi Yayasan.
  2. Berikhtiar agar Yayasan Koma Nusantara, nantinya bisa memiliki sebuah penerbitan.
  3. Membuka ruang kepada semua anggota keluarga koma untuk ikut berpartisipasi dalam program celengan nusantara, yang nantinya akan dimaksimalkan untuk membiayai operasional yayasan Koma Nusantara.
  4. Membuat database anggota Koma Nusantara, dalam rangka untuk menjaga tali silaturahim yang positif antara yang satu dengan yang lain.
  5. Penerbitan Majalah Nusantara, tetap setahun tiga kali, dan majalah nusantara edisi berikutnya (edc 5) disepakati terbit di bulan Februari 2016.
  6. Agenda outbond Koma Nusantara, disepakati setahun dua kali, yakni wisata religi di sekitar bulan Februari, dan wisata alami di sekitar bulan Juli.
  7. Koma nusantara cabang Tambakberas, akan ikut membantu membuat sebuah ruang kelas bersama (Ngopi Tumpah), tempat santri Tambakberas bisa belajar tentang banyak hal, dengan tanpa memandang perbedaan ribath, sekolah, orda, komunitas, dan lain sebagainya.
  8. Koma Nusantara cabang Malang, akan mengadakan Diklat kepenulisan di Paralayang, pada tanggal 14 November 2015.
Koma, tak pernah berhenti berkarya.
Bumi Majapahit, 02 Oktober 2015.














Assalamu'alaikum..

Hai, siapa pun Anda.. :D
yang sedang menempuh di Jurusan Matematika, insya Allah sangat membutuhkan materi-materi berikut ini.. Hehe, saya yang sedang berbaik hati (eh, ralat.. aamiinn..) akan membagi secara gratis dan cuma-cuma beberapa materi kuliah yang ditempuh di Jurusan Matematika..

Berikut link downloadnya:

Aljabar Abstrak

Aljabar Linier Elementer

MATLAB

Calculus Real

Statistika Matematika

Kalkulus Peubah Banyak

Pemrograman Komputer

PDE Matematika


Sekian, semoga bermanfaat... :)


Wassalamu'alaikum, wr. wb..


Hai...! :)
Bagi teman-teman jurusan matematika UIN Maliki '2013 Kelas B,
yang belum mempunyai file majalah kita: matematika kelas B,
berikut adalah link downloadnya..

Magazine Mathematics Class: B

Semoga bermanfaat..




Salaamun 'alaikum.. Salam untuk semua.
Hai, apa kabar kalian semua?
Semoga baik-baik saja di sana.
Ah, lama tak jumpa.
Ini file Antologi Karya Arjuna Part-2 yg acara ke rumahnya Ning Mila bulan Januari lalu..
Maaf, baru sempat nge-posting sekarang, hehe..
Selamat meng-unduh.. (gratis kok..)

Klik di bawah ini:

Antologi Karya Arjuna Part -2

dan covernya:

Cover

Sekian, dan terimakasih... :)

Sampai jumpa kembali, ya..


Hai, para pembaca Blog saya dan teman-teman KOMA Malang. Semoga sehat selalu!

Oiya,--maaf telat nge-share--
ini file karya yg kemarin disetorkan ke CV. Madza Publishing..
Bisa dibuat baca-baca di waktu luang.
Kalo sy lupa tolong diingatkan ya, pengumumannya besok tgl. 31 Juli 2015..

Ini link downloadnya:

Antologi Karya KOMA Malang

Sekian, semoga ada manfaatnya.. :)




Salamu'alaikum..
Para pembaca Blog saya yang berbahagia, khususnya teman-teman Komunitas Koma yang ingin mendownload file majalah Nusantara edisi 03 dan edisi 04, ini link-nya:

klik di bawah ini:

Majalah Nusantara Edisi 03

Majalah Nusantara Edisi 04

Sekian, semoga bermanfaat.. :)



 Ini, Tentang Sebuah Janji
Oleh: M. Fahmi

Pernah baca buku “The Secret” karya R. Bayrne? Buku itu mega best seller dunia, mampu menginspirasi serta mengevolusi pemikiran jutaan umat manusia. Di dalamnya ada rahasia-rahasia hidup yang dijalankan Nabi Daud, Nabi Sulaiman, Nabi Muhammad, dan nabi-nabi lain serta tokoh-tokoh terkenal dunia semisal Albert Einstein dan orang-orang sukses lainnya. Di dalam buku itu disebutkan, “kita adalah apa yang kita pikirkan. Pikiran adalah energi paling dahsyat yang cepat atau lambat akan mewujud. Keberadaan pikiran adalah sesuatu yang tidak dapat disebut, namun nyata adanya.”

Kita harus berhati-hati dengan pikiran kita, sebab pikiran itu suatu saat akan mewujud. Kita hari ini—disadari atau tidak—ternyata merupakan perwujudan dari hasil pikiran kita di masa lalu yang telah mengendap begitu lama. Pikiran merupakan sebuah energi yang sudah terlanjur mengada dan tidak akan pernah mati; sekali kita lesatkan maka ia bagai anak panah yang  meluncur menuju sasarannya dan akan terus mengada dalam pengembaraannya yang kekal, hingga menemukan perwujudannya yang asli.

Segala hal yang kita pikirkan dan lakukan tak ubahnya sebuah aksi. Sedangkan akibat darinya dapat kita umpamakan sebuah reaksi. Semesta pun merespon semua yang kita lakukan. Hukum aksi-reaksi dan ketertarikan akan selalu berlaku pada apa pun yang kita kerjakan.  

Dengan demikian, sukses adalah sebuah pilihan, Kawan. Jika kita berpikir dan melakukan segala sesuatu untuk menuju kesuksesan, maka jalan itu pasti ada. Sukses merupakan sebuah keharusan! Orang hidup harus meraih kesuksesan. Sukses merupakan titik keberhasilan yang tidak pernah terpuaskan karena tidak ada titik akhirnya. 

Kawan, segala rintangan dalam perjalanan hidup hanyalah tikungan. Bukan jalan buntu. Keberhasilan sejati bukan berarti kesuksesan tanpa menemui kegagalan. Keberhasilan sejati didapat apabila kita kembali bangkit setiap gagal. Setiap kegagalan sejatinya mengandung benih kesuksesan. Thomas Alfa. E berkali-kali mengalami kegagalan. Tetapi ia tetap maju dan berhasil menemukan lampu pijar kehidupan. Orang bahagia adalah mereka yang mengemas kegagalan menjadi tenaga kesuksesan. 

Kawan, hidup yang indah bukanlah hidup yang tanpa rintangan, tantangan, dan hambatan. Hidup yang indah bukanlah hidup yang tanpa cobaan dan ujian. Tetapi sesungguhnya hidup yang indah adalah hidup yang dibumbui rintangan, cobaan, dan ujian serta kita mampu untuk mengatasinya, sehingga tercipta sebuah keberhasilan. 

Sukses paling cemerlang adalah sukses yang dicapai oleh orang-orang yang mampu menganalisis sebab-sebab kegagalan dan kekalahan. Mereka menarik pelajaran-pelajaran paling bermanfaat darinya. 

Memeriksa sebab-sebab kegagalan itu sendiri akan membawa seseorang mengetahui kesulitan-kesulitan yang dihadapinya dan bagaimana menyelesaikannya. Ia akan membuka ufuk, di mana jalan menuju kemenangan nampak jelas. Dengan cara ini, orang bisa menggunakan sumber daya pikiran dan energinya serta mengubah seluruh situasi dengan cara yang luar biasa. 

Memang, tidak selamanya harga diri diukur oleh materi, tapi kemiskinan bukanlah cita-cita kita dan bukan pula kehendak setiap orang. Untuk mencapai kesuksesan, seseorang harus bekerja seperti mesin, tanpa harus menjadi mesin.  Hanya ada satu jalan untuk bisa maju: melangkah ke depan. 

Katakanlah dengan lantang, “selamat datang masa depan!” Maka kita akan memperoleh energi yang tak ada hingga. Dan apa yang saya tulis ini adalah tentang sebuah janji. Janji merupakan komitmen pribadi antara tekad dan konsekuensi yang saling mengikat, diikrarkan penuh rasa tanggung jawab. Oleh sebab itu, saya ingin berjanji, “untuk urusan cinta, saya boleh gagal sekarang, tapi STUDI dan KARIRku TIDAK ADA KATA GAGAL, karena SUKSES akan mengundang CINTA yang lebih berkelas…!  Ahay J 

Itulah janji dan ikrarku, Kawan. Untuk sekarang, persetan dengan segala kerinduan. Aku harus membunuh dan mengubur dalam-dalam rasa rindu, sebab cinta (untuk saat ini) bagiku adalah pembodohan! Dan aku ingin melawan pembodohan itu dengan menulis, meng-iqro’i hidup, dan belajar. Apa-apa yang saya tulis ini semata-mata hanya untuk mengingatkan diri saya sendiri. Tapi ilmu itu tak akan pernah memberi faidah manakala disimpan sendiri. Bukankah begitu, Kawan? 

Hidup ini tidak bisa ditimbang dengan perasaan, Kawan. Mengapa? Sebab dengan pertimbangan perasaan, kita hanya akan dibawa hanyut dan larut dalam kesedihan, yang akhirnya menghancurkan diri sendiri dalam penderitaan. Perasaan akan menghancurkan energi dari semua pikiran yang telah kita bangun. Yakin, itu…! 

Studi dan karir adalah dua hal yang penting dalam hidup ini. Cinta akan datang dengan sendirinya pada saat di mana ia harus datang. Bila kita mampu meraih dua hal ini dengan hasil yang gemilang, maka kita akan memperoleh cinta yang berkelas tinggi, bukan cinta yang diperoleh secara cuma-cuma. Enyahkanlah perilaku galau, malas, dan melakukan sesuatu yang tak ada manfaatnya. Jadilah orang yang kuat, tangguh, dan tidak gampang cengeng. Belajar dan terus belajar adalah jalan menuju ruang kesuksesan. Fokuskan niat dan tujuan kita pada impian dan sambutlah masa depan…! 

Kawan, hidup jangan takut bermimpi. Bermimpilah sebanyak-banyaknya, sebebas-bebasnya, seluas-luasnya, setinggi-tingginya, dan fokuskan pikiran kita pada mimpi itu, cepat atau lambat mimpi itu akan segera mewujud, sebab manusia adalah produk dari pikiran-pikirannya. Tidak ada yang tidak mungkin bagi manusia selama kemungkinan itu masih dalam batas kemanusiaannya. Manusia adalah makhluk yang paling dicintai dan disayangi oleh Allah, dan Allah selalu mengabulkan dan memberi yang terbaik kepada makhluk yang dicintaiNya ini, selama manusia tidak menyekutukanNya. 

Namun demikian, Allah tidak pernah menjanjikan bahwa langit akan selalu biru, bunga selalu mekar, dan mentari selalu bersinar. Namun ketahuilah, bahwa Ia selalu memberi pelangi di setiap badai, senyum di setiap air mata, berkah di setiap cobaan, dan jawaban di setiap do’a.  Hidup bukanlah suatu tujuan, melainkan haya sebatas jalan, dan dunia hanyalah hampiran belaka. Satu hal yang membuat kita bahagia adalah cinta dan kasih sayang. Satu hal yang membuat kita dewasa adalah masalah. Satu hal yang membuat kita hancur adalah putus asa. Satu hal yang membuat kita maju adalah usaha. Itu yang harus selalu kita ingat! 

Barangkali kita sudah lupa bagaimana awalnya sehingga saat ini kita bisa melangkah dengan kedua kaki. Ternyata dulu, melangkah itu sangat sulit dan kita pun jatuh. Kita menangis tetapi herannya setelah reda kita kembali mencoba melangkah lagi. Berkali-kali kita jatuh dan tidak juga jera. Sampai akhirnya pun kita berhasil melangkah. Demikianlah hingga kita bisa berdiri, berjalan, dan berlari. Bayangkan apa jadinya jika saat bayi dulu kita sudah mengenal kata menyerah dan berhenti berusaha pada saat kegagalan kita yang pertama? Tentunya kita tidak akan bisa berdiri. Kalau dulu kita sanggup menjadi sosok yang tangguh lalu ke manakah keberanian itu sekarang? 

Dan kita masih mengingat peristiwa hujan. Hujan, selalu mengajarkan kita di setiap tetesnya, kalau ‘jatuh’ itu sebenarnya tidak sakit. Tidak ada manusia yang tidak pernah jatuh, pun tidak ada manusia yang tidak pernah berbuat salah. Jatuh untuk bangkit dan kemudian berjuang lebih giat lagi mungkin adalah satu-satunya obat penawar dalam meraih kemenangan berikutnya daripada putus asa dan kemudian mengutuk keadaan. Tapi kesedihan akibat dari jatuh itu akan tetap ada meskipun sifatnya sementara. Hanya mental sang juara yang bisa mengenyahkannya dalam seketika. 

Kawan, hidup hanyalah sebuah permainan. Seseorang yang tangguh dan mampu menyelesaikan semua permainan, maka ia akan menjadi Sang Juara. Banyak orang berkata bahwa air itu mengalir ke bawah, namun sesungguhnya ia sedang menuju puncak ketinggian. Di pusat panas yang sangat panas justru di situ ada titik dingin paling dingin. Ini juga adalah sebuah permainan yang kadang sulit kita pahami, tapi benar adanya, karena ia telah mengada dalam keberadaannya. 

Kawan, apa-apa yang kita perbuat untuk mensukseskan permainan hidup ini adalah perlawanan nyata. Biarkan ada pertumpahan darah dalam kata. Sejarah akan mencatat bahwa pena pun bisa lebih kuat dan tangguh dari pedang bermata buta. Jasad boleh rapuh dan mengabu ditelan bumi, namun apa-apa yang kita guratkan lewat pena akan menjadi nafas yang membaluri dalam kehidupan yang abadi, kelak. 

Memang, tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini, Kawan. Manusia adalah tempat salah dan lupa. Tapi ketahuilah, bahwa kesempurnaan manusia itu ada dalam ketidaksempurnaannya. Indah, bukan? Justru dari kesalahan itulah kita dapat belajar untuk menuju kebenaran. Tolong koreksi pula kalau saya membuat kesalahan dalam menulis. Menulis, bagiku ya tidak ada bedanya dengan kebutuhan sholat, makan, minum, dan sebagainya. Hanya saja, dengan tulisan kemungkinan untuk menggapai makna hidup yang lebih tinggi bisa lebih terwakili. 

Namun demikian, kita jangan sampai melupakan maqolah, man qola bi aqilihi fahuwa dolun”, yang artinya: Barang siapa yang berfatwa atau berfikir dengan akalnya (saja) maka sesungguhnya ia tersesat. 

Pastikan ini adalah kebenaran yang kita cari berabad lamanya dalam keletihan, dan segera hilangkanlah segala keraguan. 

Semoga kita selalu diberi dan ditunjukkan yang terbaik dalam hidup dalam memerankan drama kehidupan ini. Teruslah merangkai cita dan cinta. Hidupkan hidupmu, sujudkan dzikirmu, iqro’i semua karya agungNya dalam alam raya yang Maha Akbar ini. Dan semoga hidayah, inayah, maghfiroh, dan keberkahan hidup dari Allah selalu dilimpahkan kepada kita, sehingga keselamatan, kesejahteraan, dan kesuksesan menyertai langkah kita. Kejarlah cita-cita, raih dan wujudkan mimpi-mimpi kita. Jalan masih panjang, Kawan. Harapan kita masih terbentang sangat luas, seluas bentangan langit dan hamparan samudra. Belajarlah dengan tenang. Selesaikan dulu studimu. Mantapkan cita-citamu…! 

Salam sukses selalu, Kawanku. Teruslah berkaya untuk sahabat, untuk bangsa, untuk cita, untuk cinta!

M. Fahmi
Tuban, 17 Ramadhan 1435 H


Bu, ini adalah surat penuh luka dari kami yang malang. Yang ditulis dengan penuh rasa malu setelah lama menimbang dan lama menunggu. Kami menahan goresan pena ini berkali-kali, air mata menghadang dan menghentikannya berkali-kali. Maka mengalunlah rintihan hati.
            Bu, setelah melewati usia yang semakin panjang ini kami telah melihat engkau adalah sesosok ‘pelita’ bagi hidup kami. Tidak hanya sekedar itu, dengan penuh kesabaran engkau bimbing kami dan mengantarkannya menuju tangga-tangga keseuksesan. Maka sudah menjadi hak kami atasmu agar membaca lembaran surat ini. Jika engkau tak berkenan silakan merobeknya setelah engkau membacanya, tapi jika tidak genggamlah catatan ‘kenangan’ ini dan simpan rapi dalam lubuk hatimu.            Bu, tahun-tahun yang lalu adalah hari yang penuh bahagia dalam hidup kami. Ketika kita masih bersama saat itu. Semua ‘catatan-catatan lembar kehidupan’ itu terekam dan pantang bergeser tempatnya dari hati kami. Kesan itu tak akan pernah hilang.
Bu, semua orang pasti mengetahui apa makna kalimat ini. Yaitu kumpulan dari kegembiraan dan kebahagiaan serta awal dari perjuangan. Perjuanganmu tidak bisa dilukiskan dengan apapun. Semua itu tidak akan mengurangi cinta kami padamu dan kegembiraan kami menyambut kehadiranmu, saat pertama kami melangkahkan kaki ke dunia jurnalistik. Bahkan rasa sayang itu terus bersemi seiring dengan bergantinya hari dan kerinduan kami terhadapmu semakin mendalam.

            Kami sudah lama memendam perasaan bahagia ini dengan kesusahan di atas kesusahan, rasa sakit di atas rasa sakit. Kami gembira dan bahagia bisa ditakdirkan untuk bertemu denganmu, walau hanya sekejap.

            Sebuah perjuangan panjang yang mendatangkan ‘fajar kebaghagiaan’ sesudah berlalunya malam panjang. Kami merasakan cemas yang tidak bisa diguratkan dengan pena dan tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Saat itu bercampur aduklah antara air mata kebahagiaanmu dengan air mata kegembiraan kami. Hilanglah seluruh rasa sakit dan perih yang kami rasakan.

            Harapan kami setiap hari adalah melihat senyumanmu dan kebahagiaanmu setiap waktu—engkau meminta kami sesuatu agar kami lakukannya untukmu. Itulah puncak dari kebahagiaanku. 

Bu, kami tidak banyak meminta banyak kepadamu. Kami hanya memintamu menempatkan diri kami seperti halnya engkau menempatkan teman-temanmu yang paling akrab dan yang paling dekat langkahnya bagimu.

Bu, jadikanlah kami salah satu terminal hidupmu sehari-hari sehingga kami dapat melihatmu walaupun hanya sekejap.

Kini semua hanyalah kisah kenangan. Kami harap engkau masih mengingat kami di setiap gerak langkah kehidupan…


Jombang, 28 Mei 2012
By: Arjuna Putra ;

( Sudrajad, Y. P, Amin Musthofa, Anang Fajrul, M. Kholilullah, M. Dendi Abd Nashir, A. Rofiuddin, M. Rizki, M. Syukron, Wahyu Fadli,  dan  M. Fahmi )


Saya menulis ensiklopedi ini karena terinspirasi dari hasil “Bahtsul masaail” Bahrul ‘Ulum se-jawa di masjid Jami’ Bahrul ‘Ulum Tambakberas, Jombang yang diadakan pada bulan Mei 2011. Walaupun hanya membahas ‘mencontek’, tapi saya dapat merekam makna yang terkandung di dalamnya. Berangkat dari kegelisahan dan kegundahan batin lalu penulis mengobatinya dengan menullis dan membagikannya pada orang lain yang membutuhkan. Baca pelan-pelan dan resapi kata demi kata, maka engkau akan merasa banyak berlumuran dosa di hadapan Allah. Engkau akan merasa hina di hadapan-Nya. Setelah membaca ini perbanyaklah membaca istighfar.

***
“Ya Allah, cukupkanlah aku dengan ridlo-Mu.” Kata-kata itulah yang senantiasa menyertai di setiap langkah perjalanan hidupku. Jika Allah ridlo dengan kehendak-Nya, maka akupun tak akan bisa memutuskan garis ketakdiran itu walaupun ketakdiran itu kulawan dengan semangat yang menggebu. Memang kita dituntut untuk ikhtiyar dalam menghadapi ganasnya kehidupan ini. Tapi serahkan keberhasilan itu kepada Allah.

***
Ku lewati jalan terjal berdebu. Banyak kisah yang kurekam waktu itu. Tapi mengapa di setiap perjalananku banyak kutemukan di persimpanag jalan ada ketidakjujuran, keamburadulan, kecurangan, kebohongan, kemunafikan, kepalsuan belaka? Bahkan mereka sering menggunakan persimpang jalan itu dalam perjalanan hidup mereka dengan kewajaran pemaknaan. Di manakah keadilan itu sekarang? Jarang sekali kutemukan keadilan di setiap perjalanan hidupku. Apakah kebenaran sekarang sudah menjadi barang langka?

***
Sudah puaskah engkau dengan hasil rapot semester kemarin? Sudah puaskah engkau bohongi mereka yang menyayangimu? Mencontek berarti menipu diri sendiri. Betepa tidak? Engkau tahu mana barang hak mana barang bathil, tapi mengapa kau tipu dirimu sendiri? Mencontek berarti menipu orang tua. Betapa tidak? Mereka menganggap bahwa itu adalah hasil dari selama ini kamu belajar. Tapi apa? Kau bohongi mereka!!! Tak kasihankah engkau pada mereka yang telah melahirkanmu, membesarkanmu, mengajarimu untuk bebuat jujur, tapi malah engkau tipu mereka. Itukah balas budimu pada mereka? Mencontek berarti menipu guru. Mereka menganggap engkaulah yang terbaik. Tapi engkau siasati mereka. Mencontek berarti menipu orang lain. Mereka semua telah tertipu. Engkaulah penyebabnya!!!! Sia-sia belajarmu selama 6 bulan yang kau akhiri dengan mencontek. Tak ada artinya!!! Bahkan malaikat yang telah susah payah mencatat amal belajarmu itu, lalu tiba-tiba ia coret-cotret / silang dengan tinta merah gara-gara hanya mencontek saat ujian. Sia-sia amal belajarmu!!! Hanya akan menjadi bekas yang tak layak dijual. Bahkan ketika engkau disodorkan sebuah kunci jawaban oleh seorang temanmu, itu sebenarnya idealismemu sedang di uji. Seberapa tegar engkau melawan hawa nafsu bergejolak. Seberapa setiakah engkau memenuhi hak-hak Allah. Jika engkau menerima kunci jawaban itu berarti engkau telah mengubur landasan keimanan yang sudah kau bangun sejak kecil. Bahkan banyak ‘ulama’ yang mengatakan tidak akan manfaat ilmunya. Bahkan rizki yang didapat dengan cara haram, maka rizkinya akan haram. Lalu bagaimana rizki yang di dapat dari PNS yang dalam tes mencontek? Bukankah mencontek itu haram? Lalu bagaiman hukum rizkinya? Entahlah bila membahas fiqih tak ada habisnya. Bahkan di setiap mata ini terbuka (tidak tidur) pasti melakukan ma’siat. Astaghfirulaahal’adziim,,,,,, Banyaklah beristighfar, agar kita mendapat ampunan-Nya. 

Allah telah memberikan semuanya untuk kita, tetapi mata hati kita tidak dapat melihat Allah, berarti mata hati kita buta. Sebaliknya, orang yang telah dibuka mata hatinya, ia akan merasa malu apabila melakuakan hal-hal yang tidak disukai Allah, karena ia merasa selalu diawasi Allah.

***
Sadarlah sobat,,, memang berpegang teguh pada iman, islam, ihsan, dan sunnah rasul pada zaman sekarang diibartkan seperti memegang bara api. Apabila kita telah tergoga oleh ajakan (buruk) dan larangan (baik) teman , maka berarti kita telah melepaskan bara api keimanan.
Entahlah sobat,,, melihat kehidupan dunia yang begitu ganasnya, jangan sampai engkau melepaskan bara api keimanan. Jangan sampai cintamu pada dunia membutakanmu jalan menuju Allah.

Jombang, 25 Juni 2011
M.fahmi