Gadis Kecil
Oleh: Sapardi Djoko Damono


Ada gadis kecil diseberangkan gerimis
di tangan kanannya bergoyang payung
tangan kirinya mengibaskan tangis
di pinggir padang,
ada pohon
dan seekor burung

Alunan Puisi Indonesia oleh Ari-Reda:




Ketika Kau Tak Ada
Oleh: Sapardi Djoko Damono

ketika kau tak ada, masih tajam seru jam dinding itu
jendela tetap seperti matamu
nafas langit pun dalam dan biru, hanya aku yang
menjelma kata, mendidih, menafsirkanmu

kau mungkin jalan menikung-nikung itu
yang menjulur dari mimpi, yang kini
mesti kutempuh, sebelum sampai di muaramu
sungguh tiadakah tempat berteduh disini?

kalau tak ada di antara jajaran cemara itu
kepada Siapa meski kucari jejak nafasmu?
magrib begitu deras, ada yang terhempas
tapi ada goresan yang tak akan terkelupas

Tanpa air, ikan mati. Tanpa zikir, hati mati.


































Berikut adalah kumpulan quotes saya. Ehe.









Perjalanan Musim
Oleh: M. Fahmi

Di dadaku ini seperti senja,
cukup lapang untuk menampung gelap dan cahaya
Juga duka dan suka

Sesudahnya, ialah malam
Mungkin sengaja, malam hadirkan Rembulan untuk menemaniku
Sedemikian, ia sungguh berani, menyapaku yang dingin
Meski, tak banyak perempuan yang lancang mendekatiku
Kami becermin pada langit malam

Malam yang sungguh entah
Kelamnya senantiasa menyimpan rahasia
Belum pernah kulihat, ada warna semuram malam ini
“Tenanglah. Semua hanyalah pernik kecil
dari rantai perjalanan musim,
Kita akan selalu membajui hidup
dengan sabar dan syukur,” begitu hiburnya

Tak ada sepotong kalimat pun yang keluar dari mulutku
Namun mataku lebih menghujam dibanding kata-kata
Sekalipun hanya sekali ia menatap mataku,
Selebihnya ia mungkin takut
Dan sayangnya, wajahku tak bisa berbohong
Ah, lelaki payah!
Sementara, aku tak bisa berbuat lebih
Masih sebatas pura-pura
Tapi aku mengharapkannya di sisiku
Pada hari-hari setelah hari ini

Hangat, mengalir dari cahaya Rembulan
Kami merumahkan harapan
dan menanggalkan doa-doa hingga ke pucuk langit
Betapa pergi dan datangnya Rembulan
Selalu bisa menyesakkan dada
Ia sungguh menenangkan. Menyenangkan
Wajarlah jika aku selalu jatuh cinta
Lebih dari cinta itu sendiri
Selalu.

Tiba-tiba kudengar sayup-sayup suara
“Menangislah!
Tuhan menciptakan air mata
bukan untuk perempuan saja.”

Malang, 10.11.2017


Lelaki Paling Biasa di Bumi
Oleh: Helvy Tiana Rosa

Kata mereka kau lelaki paling biasa di bumi,
tapi mengapa pagi selalu terbit dari matamu?

Kata mereka kau lelaki paling biasa di bumi,
tapi mengapa ketenangan selalu berumah di wajahmu?

Kata mereka kau lelaki paling biasa di bumi,
tapi mengapa hidup yang paling surga adalah saat bersamamu?


Duh Gusti
Oleh: Emha Ainun Nadjib

Duh Gusti,
mugi paringo ing margi kaleresan
Kados margineng menungso
kang manggih kanikmatan
Sanes margining menungso
kang paduko la'nati

Eleng-eleng siro menungso
Uripmu ono ing alam dunyo

Dalam Do'aku
Oleh: Sapardi Djoko Damono

Dalam doaku subuh ini
kau menjelma langit yang semalaman tak memejamkan mata,
yang meluas bening
siap menerima cahaya pertama,
yang melengkung hening karena akan menerima suara-suara

Ketika matahari mengambang
tenang di atas kepala,
dalam doaku kau menjelma
pucuk-pucuk cemara
yang hijau senantiasa,
yang tak henti-hentinya mengajukan pertanyaan muskil
kepada angin yang mendesau
entah dari mana

Dalam doaku sore ini
kau menjelma seekor burung gereja
yang mengibas-ibaskan bulunya dalam gerimis, yang hinggap di ranting dan menggugurkan bulu-bulu bunga jambu,
yang tiba-tiba gelisah dan terbang
lalu hinggap di dahan mangga itu

Maghrib ini dalam doaku
kau menjelma angin
yang turun sangat perlahan dari nun di sana,
bersijingkat di jalan
dan menyentuh-nyentuhkan pipi dan bibirnya
di rambut, dahi, dan bulu-bulu mataku

Dalam doa malamku
kau menjelma denyut jantungku,
yang dengan sabar bersitahan terhadap rasa sakit yang entah batasnya,
yang setia mengusut rahasia demi rahasia,
yang tak putus-putusnya bernyanyi bagi kehidupanku

Aku mencintaimu.
Itu sebabnya aku takkan pernah selesai
mendoakan keselamatanmu

Cahaya hati
Oleh: Opick

Allah engkau dekat
Penuh kasih sayang
Takkan pernah engkau
Biarkan hamba Mu menangis
Karna kemurahan Mu
Karna kasih sayang Mu

Hanya bila diri Mu
Ingin nyatakan cinta
Pada jiwa jiwa yang rela
Dia kekasih Mu

Kau yang selalu terjaga
Yang memberi segala

Allah Rohman Allah Rohim
Allahu Ya Ghofar Ya Nurul Qolbi
Allah Rohman Allah Rohim
Allahu Ya Ghofar Ya Nurul Qolbi

Di setiap nafas di segala waktu
Semua bersujud memuji memuja asthma Mu

Kau yang selalu terjaga
Yang memberi segala

Setiap makhluk bergantung padaMu
Dan bersujud semesta untuk Mu
Setiap wajah mendamba cinta Mu cahaya Mu